asal mula sumur butbut



Asal mula sumur But-but
            Di desa pasongsongan bertepatan di sebelah baratnya masjid disana menyisahkan tempa yang tragis dan penuh kekeramatan. Sekarang disana sekarang sudah berdiri masjid yang bernama al-ikhsan dan makam-makam pun kini disana sudah hampir penuh mengikuti perkembangan perkembangan zaman. Disana juga berada makam orang yang dekat dengan allah SWT atau bahasa maduranya yaitu “ bhuju’ pako” dan makam itu tepat berada di samping masjid al-ikhsan, makam itu sekarang sudah diberi pagar pembatas. Dan bhuju’ itu jarang orang tahu kecuali orang pasognsongan sendiri.
            Saya pernah silaturahmi pada seorang habib atau bahasa maduranya yaitu “meos ka compoknah habib” bahwa bhuju’ yang bertepatan di samping majid al-ikhsan itu mitosnya merupakan pemegang pantai utara atau wilayah bagian uatara, dan barang siapa yang ingin berdagang atau bekerja di daerah wilayah pantai utara ketika nyekar pada bhuju’ pako tersebut maka akan dimurahkan rejekinya dan akan konsisten akan pekerjaannya atau bahasa maduranya “jeg-jeg” sebenernya segala sesuatunya yang memberi yaitu allah SWT tetapi itu semua merupakan perantara yang harus di lalui.
            Selain ada bhuju’ di samping sumbernya itu terdapat sebuah batu yang bernama batu kursi yang bahasa maduranya “betoh korseh” dimana batu tersebut tempat bersemedi para juragan nelayan atau bahasa maduranya dikenal dengan “jermeddinah reng majeng, dahulu orang yang menjadi juragan nelayan tidak gampang dia itu bersemedi dulu mencari kecocokan antara perahu dan orangnya. Karena di ibaratkan oleh orang pasongsongan tempo dulu perahu atau bahasa maduranya “sampan” itu merupakan istri kedua dari seorang juragan tersebut. Dan batu kursi itu di semedi oleh orang tidak hanya untuk perahu tetapi untuk mendapatkan jodoh orang dulu itu bersemedi di batu tersebut dan tempatnya disana memang mistis. Kenapa batu itu dinamakan batu kursi karena bentuk batu tersebut menyerupai kursi.
            Bertepatan di tengah antara batu kursi, masjid ail-ikhsan dan juga bhuju’ pako terdapatlah sebuah sumber dekat dengan pantai ketika air pasang maka sumber tersebut terkena deburan ombak. Anehnya lagi sumber tersebut meskipun dekat dengan pantai tetapi airnya tidak seperti air laut yang asin, sumber tersebut merupakan sumber yang besar air luapannya itu meluap kedasar laut.
            Sumber tersebut juga pemandiannya orang pasongsognan, meskipun orang pasongsongan itu mempunyai sumur tetapi orang pasongsongan lebih memilih mandi di sumber tersebut. Di atas sumber tesebut terdapat subuah batu besar. Tapi naas ketika ada salah seorang mandi di sumber tersebut maka batu itu jatuh menimpa salah satu orang yang mandi, dan orang itu tidak dapat tertolong karena sudah tertimpa batu yang besar tersebut dan akhirnya sumber tersebut ditutup bersamaan dengan orang yang tertimpa batu tersebut dan sumber tersebut oleh orang pasongsongan di beri sebuah kolom dan setelah di beri kolom sumber tersebut di namakan sumur but-but. Anehnya lagi sumur tersebut berpindah-pindah dan munculnya pun ada waktunya. Munculnya sumur but-but tersebut ketika banyaknya ikan atau yang sering di sebut oleh pasongsongan yaitu “pocokan” dan ketika air pasang sumur tersebut tidak bisa dimandiin tapi ketika air surut sumur tersebut bisa dimandiin dan meskipun dekat dengan pantai tetapi airnya tidak asin bisa diminum. Dan sekarang sumur tersebut sudah tertutup olek tanah yang di buat pelabuhan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perkembangan TIK dalam dunia masyarakat dan pendidikan di SD

Pembuatan Miniatur vespa