Sinergisitas bineka tunggal ika dalam kehidupan sehari-hari
|
Sinergisitas bineka tunggal ika dalam
kehidupan sehari-hari
Mohammad Faisal Jufri
Mohfaisalj.96@Gmail.com
Abstrak
Bineka Tunggal Ika merupakan sebuah simbol dimana
simbol tersebut melambangkan kita untuk selalu bepluralisme atau bertoleransi.
Toleransi artinya di dalam suatu negara terdapat beberapa yang membedakan
setiap bangsa yang diatntaranya suku, ras, golongan, budaya dan agama. Dari
simbol bineka tunggal ikalah yang mempunyai makna yaitu berbeda-beda tapi tetap
satu jua di mana yang artinya Indonesia mempunyai banyak ragam tetapi meskipun
beragam-ragam kita sebagai bangsa yang mempunyai jiwa nasionalisme atau NKRI
harus di pegang teguh. Pada dasarnya bhinnneka tunggal ika
merupakan gambaran dari kesatuan geopolitika dan geobudaya di Indonesia, yang
artinya terdapat keberagaman dalam suku, ras, golongan, budaya dan agama. Sebagai warga Negara yang menganut ideology
pancasila dengan semboyan bhinneka tunggal ika, harus memilki cara pandang
tersendiri dalam memandang bhinnka tunggal ika. Maka dari pemahaman tersebut kita harus
mempunyai tujuan yang sama yang dimana
semua telah tertera di pancasila dan undang-undang 1945 yang dijiwai oleh
binika tunggal ika. Bineka tunggal ika di kehidupan sehari-hari diperlukan
karena menyangkut dengan pemikiran yang berbeda di dalam suatu wilayah jadi
kita sebagai warga negara indonesia tanamkanlah kebinekaan.
Kata Kunci : bhineka tunggal ika, pancasila, NKRI
Abstract
Bhinneka Tunggal Ika is a
symbol which represents the symbol for us always bepluralisme or intolerant.
Tolerance means that in a country there are several distinguishing each nation
diatntaranya tribe, race, class, culture and religion. Bineka symbol of a
single paper that has meaning, that is different but still one in which any
means Indonesia has a lot of variety, but even those varieties that we as a
nation have the spirit of nationalism or the Republic must cling. Basically
bhinnneka diversity is a picture of unity and geopolitical geobudaya in
Indonesia, which means that there is diversity in ethnicity, race, class,
culture and religion. As citizens who embrace the ideology of Pancasila with
the motto Unity, must have its own way of looking at bhinnka diversity. The
understanding of those we should have the same goal which is where all been listed
in Pancasila and the 1945 law that is imbued by Binika diversity. Bhinneka
Tunggal Ika in everyday life needed because it involves the idea that in a
different area so we as citizens of Indonesia Instill diversity.
Keywords: culturally diverse, Pancasila, NKRI
A. Pendahuluan
Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri
dari beribu-ribu pulau dan memiliki suku, ras, golongan, budaya dan agama yang
berbeda di antara daerah yang satu dengan yang lainnya tanpa adanya kesadaran
sikap untuk menjaga Bhineka Tunggal Ika pastinya akan terjadi berbagai
kekacauan di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dimana setiap orang hanya
akan mementingkan dirinya atau daerahnya sendiri tanpa perduli kepentingan bersama.
Terbentuknya negara kesatuan republik indonesia, di awali dengan kesadaran
nasional akan persatuan dan kesatuan baangsa indonesia berawal akan persamaan
senasib dan sepenanggungan sebagai bangsa yang terjajah. Seluruh rakyat
indonesia sama-sama merdeka menderita
selama penjajahan oleh bangsa lain.
Maka dari itu
di butuhkan paham ideologi yang sangat mempengaruhi kemajemukan masyarakat
Indonesia agar merasa sama, satu, dan bersaudara paham ini dikenal dengan
sebutan bhinnneka tunggal ika. Pada dasarnya bhinneka tunggal ika merupakan
gambaran dari kesatuan geopolitik dan geobudaya di Indonesia, yang artinya
terdapat keberagaman dalam agama, ideologi, suku bangsa, dan bahasa. Keragaman
tersebut terjadi karena segi geografis, indonesia adalah negara kepulauan, yang
terdiri dari 17.200 pulau, dan terdiri lebih dari 300 etnis mayoritas dan
minoritas yang kemudian berdampak pada keaneragaman bahasa dari etnis-etnis
yang tersebar dalam urutan kepulauan indonesia (Rahman, 2010:8).
Bhinneka
tunggal ika merupakan semboyan bangsa yang tercantum dan menjadi bagian dari
lambang Negara Indonesia, yaitu garuda pancasila. Sebagai semboyan bangsa,
artinya bhinneka tunggal ika adalah pembentuk karakter dan jati diri bangsa.
Kalimat bhinneka tunggal ika itu sendiri diambil dari penggalan sumpah palapa
yang dikumandangkan oleh patih gaja mada dalam usaha penaklukan nusantara di
masa kejayaaan majapahit. Sumpah palapa kemudian menjadi dasar dari terciptanya
sumpah pemuda pada 28 oktober 1928. Ketika sumpah pemuda diikrarkan, saat
itulah Indonesia sebenarnya telah melebur menjadi sebuah bangsa dan melepaskan
diri dari segala bentuk ide kepulauan, ide kesukuan dan sebagainya (setyani,
2009:4-5).
Di
dalam kegiatan gotong royong Terdapat ketegangan antara “kesatuan” (unity) dan “keragaman” (diversity)
sebagai isu utama dalam masyarakat plural yang dalam konteks Indonesia adalah
isu pemaknaan bhinneka tunggal ika itu sendiri. Dalam konteks ini tidak hendak
membicarakan ketegangan dan penafsiran atas makna bhinneka
tunggal ika, melainkan berusaha memahami adanya perbedaan pemaknaan sehingga sinergisitas
bhineka tunggal ika sesuai dengan yang diinginkan
sehingga menciptakan terjaganya keharmonisasian dalam kehidupan umat dan bangsa.
B.
Dasar Hukum Lambang Negara Bhinneka
Tungal Ika
Bhinneka
tunggal ika sebagai mana terkandung dalam lambang Negara garuda pancasila,
bersama-sama dengan bendera Negara merah putih, bahasa Negara Indonesia dan
lagu kebangsaaan Indonesia raya, merupakan jati diri dan identitas Negara
kesatuan republik Indonesia. Keempat symbol tersebut merupakan cerminan dan
manifestasi kedaulatan bangsa dan Negara kesatuan republic Indonesia di dalam
tata pergaulan dengan Negara-negara lain dalam masyarakt Internasional serta
merupakan cerminan kemandirian dan eksistensi Negara Indonesia yang merdeka,
bersatu, berdaulat, adil dan makmur. Dengan demikian lambing Negara, besrta
bendera Negara, serta bahasa persatuan serta lagu kebangsaan Indonesia bukan
hanya sekedar pengakuan atas Indonesia sebagai bangsa dan Negara, melainkan
menjadi symbol atau lanmbang yang dihormati dan dibanggakan oleh seluruh warga
Negara Indonesia. Lambing Negara, bendera, bahasa serta lagu kebangsaan
Indonesia menjadi kekuatan yang sanggup menghimpun serpihan sejarah nusantara
yang beragam sebagai bangsa besar bangsa Indonesia yang hidup dalam Negara kesatuan
republic iandonesia.
Dalam hubungan dengan
lambing Negara garuda pancasila yang di dalam nya terdapat seloka bhinneka tunggal ika telah diatur dalam
undang-undang dasar Negara republic Indonesia tahun 1945. Dalam pasal 36A
disebutkan bahwa lambing Negara ialah garuda pancasila dengan semboyan bhinneka tunggal ika. Pasal tersebut
merupakan dasar yuridis konstitusional sekaligus
merupakan pengakuan dan penegasan secara yuridis formal dan resmi oleh Negara
tentang peggunaan simbol-simbol tersebut sebagai jati diri bangsa dan dari
identitas Negara kesatuan republik Indonesia.
Para
pendiri negara (founding fathers) yang memahami betul konstelasi
masyarakat Indonesia yang plural dan sekaligus juga heterogen telah menjadikan ujar-ujar
Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan bagi Negara Republik Indonesia
(Kusumohamidjojo, 2000:1, 45), bahkan setelah proses perubahan UUD 1945,
ujar-ujar Bhinneka Tunggal Ika itu semakin dikukuhkan sebagai semboyan
bangsa sebagaimana dirumuskan dalam pasal 36A UUD 1945 yang berbunyi Lambang
Negara ialah Garuda Pancasila dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika. Semboyan
ini memuat idealitas multikulturalisme di Indonesia (Hardiman, 2002:514).
Bhinneka Tunggal Ika adalah cerminan keseimbangan
antara unsur perbedaan yang menjadi ciri keanekaan dengan unsur kesamaan yang
menjadi ciri kesatuan (Rizal Mustansyir, 1995 : 52). Keseimbangan itu sendiri
merupakan konsep filsafat yang selalu terletak pada ketegangan di antara dua
titik ekstrim, yaitu keanekaan mutlak di satu pihak dan kesatuan mutlak di
pihak lain. Setiap kali segi keanekaan yang menonjolkan perbedaan itu memuncak
akan membawa kemungkinan munculnya konflik, maka kesatuanlah yang akan
meredakan atas dasar kesadaran nasional. Dengan
demikian perlunya keseimbangan dalam berbangsa dan bernegara. Maka dari itu
keanekaragaman selalu mengingatkan bahwa perbedaan adalah
kodrat sekaligus berkah yang tak terelakkan.
Konsep “sesama” tidak hanya terbatas pada manusia.
Manusia dengan binatang juga memiliki kesamaan, yaitu sama-sama mahluk hidup
(sesama mahluk hidup). Demikian juga kesamaan bisa ditemukan dalam hubungannya dengan yang lain,
sehingga muncul adanya berbagai konsep sesama, seperi sesama ciptaan Tuhan,
atau sesama isi dunia, dan lain sebagainya. Inilah konsep “sesama” dalam arti
luas (Pursika, 2009 : 28).
Maka dari itu bhineka tunggal ika merupakan
lambang negara indonesia yang berdasarkan keberadaannya dan bhineka tunggal ika
juga merupakan ruh dari pancasila dan
dimana pancasila yaitu pemersatu bangsa. Berdasarkan kenyataanya diatas
kehendak untuk hidup satu bangsa serta tinghal dalam satu wilayah negara, yaitu
Negara Kesatuan Republik Indonesia, dengan pancasila sebagai dasar negara dalam
menciptakan kehidupan bersama. Pedoman tersebut sudah terwadahi dalam pancasila
sebagai landasan negara demi mewujudkan tujuan dan cita-cita yang diamanatkan
dalam pembukaan UUD 19945.
C. Makna Fiosofis Bhineka Tunggal Ika
Bangsa Indonesia terbentuk melalui
suatu proses sejarah yang cukup panjang, sejak zaman kerajaan-kerajaan
sriwijaya, majapahit serta dijajah oleh bangsa asing selama tiga setengah abad.
Unsur masyarakat yang membentuk bangsa indonesia terdiri atas berbagai macam
suku bangsa, berbagai macam adat istiadat kebudayaan dan agama, serta bediam
dalam suatu wilyah yang terdiri atas beribu-ribu pulau. Oleh karena itu keadaan
yang beraneka ragam tersebut bukanlah merupakan suatu perbedaan untuk
dipertentangkan, melainkan perbedaan itu justru merupakan suatu daya penarik
kearah suatu kerja sama persatuan dan kesatuan dalam suatu sintesis dan sinergi
yang positif, sehingga keanekaragaman itu justru terwujud dalam suatu kerja
sama yang luhur.
Sintesis persatuan dan kesatuan
tersebut kemudian di tuangkan suatu asas kerohanian yang merupakan suatu
kepribadian serat jiwa bersama yaitu pancasila. Oleh karena itu prinsip-prinsip
nasionalisme indonesia yang berdasarkan pancasila adalah bersifat ‘majemuk
tunggal’. Dapaun unsur-unsur yang membentuk nasionalisme (bangsa) indonesia
adalah sebagai berikut : (a) kesatuan sejarah: bangsa indonesia tumbuh dan
berkembang dari suatu proses sejarah, yaitu sejak zaman prasejarah, zaman
sriwijaya, majapahit kemudian datang penjajah, tercetus sumpah pemuda 1928 dan
akhirnya memproklamasikan sebagai bangsa yang merdeka pada tanggal 17 Agustus
19945, dalam sutu wilayah negara Republik Indonesia”. (b) kesatuan nasib: yaiut bangsa Indonesia terbentuk karena memiliki
kesamaan nasib yaitu penderiataan penjajahan selama tiga setengah abad dan
memeperjuangkan demi kemerdekaan secara bersama dan akhirnya mendapatkan
kegembiraan bersama atas karunia Tuhan Yang Maha Esa tentang kemerdekaan. (c)
kesatuan kebudayaaan : walaupun bangsa Indonesia memiliki keanekaragaman
kebudayaan, namun keseluruhannya itu merupakan satu kebuyaan yaitu kebudayaan
nasional Indonesia. Jadi kebudayaan nasional Indonesia tumbuh dan berkembang di
atas akar-akar kebudayaan daerah yang menyusunnya. (d) kestuan wilayah : bangsa
ini hidup dari mencari penghidupan dalam wilayah ibu pertiwi, yaitu satu tumpah
darah Indoensia. (e) kestuan asas kerohanian: bangsa ini sebagai satu bangsa
memiliki kesamaan cita-cita, kesamaan pandangan hidup dan filsafat dan hiup
yang berakar dari pandangan hidup msyarakat indonesia sendiri yaitu pandangan
hidup Pancasila (kaelan, 2012:263).
Didalam filosofinya bhineka tunggal ika menjadi kunci kemajuan sautu
bangsa. Oleh karena itu dalam kehidupan berbangsa dan bernegara ini harus
berdasarkan pada kesadaraan telah memiliki kesamaan pandangan untuk
mempersatukan diri.
D. Kekeluargaan dan gotong-royong
sebagai bentuk kerja sama dalam masyarakat yang beragama dalam ningkai bhineka
tunggal ika.
Frasa bhineka
tunggal ika sendiri berasal dari bahasa jawa kuna dan dalam penerjemahnya
sehari-hari kedalam bahasa indonesia akan bermakna “berbeda-beda tetapi tetap
satu”. Bila kata bhineka tunggal ika diterjemahkan per patah kata, maka akan
berarti seperti berikut:
·
Bhineka yang bermakna “beraneka ragam”
atau berbeda-beda.
·
Tunggal yang bermakna “satu”
·
Ika bermakna itu
Secra harfiah
Bhineka Tunggal Ika diterjemahkan “Beraneka Satu Itu”, yang bermaknameskipun
berbeda-beda tetapi pada hakikatnya bangsa Indoesia tetap adalah satu kesatuan.
Semboyan ini digunakan untuk mrnggambarkan persatuan dan kesatuan bangsa dan
Negara kesatuan republik Indonesia yang terdiri atas beraneka ragam budaya,
bahasa, ras, suku, agama dan kepercayaan.
Kalimat
Bhineka Tunggal Ika sendiri merupakan kutipan dari sebuah kakawin jawa kuna
yaitu kakawin sutasoma, karangan Mpu Tantular semasa kerajaan majapahit sekitar
abad ke-14. Kakawin ini istemawa karena mengajarkan toleransi antara umat hindu
siwa dengan ummat bhuda .
Bangsa
indonesia lahir dari suatu proses sejarah pertumbuhan dan perjuangan yang
panjang, kemudian menegara sebagai bangsa yang merdeka dan berdaulat melalui
proklamasi 17 agustus 1945. Kemerdekaan bangsa membawa konsekuensi logis pada
pergaulan antar bangsa yang sekaligus menghendaki perlibatan diri kedalam
pembangunan tata kehidupan dunia harmonis menuju kesejahteraan umat manusia.
Disamping itu
bangsa indonesia menyadari bahwa betapa kondisi dan konstelasi geografi yang
menjadi ruang hidupnya, serta segala isinya berdampak erat pada berbagai
perbedaan ciri dan karakter budaya penduduknya. Berbagai ragam perbedaan yang
ditandai oleh keberadaan lebih dari 200 etnis dan suku bangsa, sekitar 400
bahsa, serta bermacam-maca agama yang dianut oleh rakyatnya merupakan faktor
yang melahirkan perbedaan-perbedaan kepentingan dan tujuan setiap kelompok
masyarakat, perbedaan kepentingan dan tujuan tersebut dapat diperkuat oleh
faktor ruang hidup berupa pulau-pulau yang secara geografis terpisah satu dari
yang lain.
Bhineka
Tunggal Ika, adalah semboyan pada lambang negara Republik Indonesia yang
keberadaannya berdasarkan PP NO 66 Tahun 1951, yang mengandung arti “berbeda
tetapi satu”. Semboyan tersebut menurut prof. Soepomo, menggambarkan gagasan
dasar , yakni menghubungkan daerah-daerah dan suku-suku bangsa di seluruh
nusantara menjadi kesatuan raya.
Bila merujuk
pada asalnya yaitu kitab sutasoma yang ditulis oleh Empu Tantularpada abad XIV,
ternyata semboyan tersebut merupakan sekola/slogan yang menekankan pentingnya
kerukunan antar umat dari agama yang berbeda pada waktu itu yaitu syiwa dan
bhuda. Dengan demikian konsep Bhineka Tunggal Ikayang lengkapnya berbunyi
“Bhinneka Tunggal Ika tanhana darma mangrva” merupakan kondisi dan tujuan
kehidupan yang ideal dalam lingkungan masyarakat yang serba majemuk dan multi
etnik.
Keberagaman
atau lingkungan majemuk bersifat alami dan merupakan sumber kekayaan budaya
bangsa. Setiap perwujudan mengandung ciri-ciri tertentu yang membedakannya dari
perwujudan yang lain. Tidak mungkin satu perwujudan mengandung semua crri yang
ada karena bila hal itu terjadi, dia akan menjadi maha sempurna, padahalyang
maha sempurna adalah tuhan. Perbedaan yang ada dalam kehidupan masyarakat
indonesia sebenarnya untuk memenuhi kepentingan bersama agardapat hidup
sejahtera (Chomsatun, 2014:146).
Definisi Gotong Royong
Gotong royong
merupakan suatu istilah asli Indonesia yang berarti bejerja beresama-sama untuk
mencapai hasil yang di dambakan. Sifat gotong royong lebih mnonjol dalam pola
kehidupan mereka, seperti seperti memperbaiki dan membersihkan jalan dst. Dari
pemikiran inilah timbul suatu kesadaran bahwa tidak boleh hanya mementingkan diri sendiri atau kelompok
sendiri. Oleh karena itu perlu ditumbuhkan suatu kesadaran dan tanggung jawab
terhadap kepentingan bersama.
Dalam
kehidupan sehari-hari kita tidak lupa dengan kegitan gotong royong yang dimana
didalam kegitan tersebut kita sudah menjalankan amanah sebagai bangsa indonesia
atau NKRI yang dimana kita menjalankan lambang dan dasar bhineka tunggal ika dan pancasila. Oleh
karena itu didalam kegiatan sehari-hai seperti gotong-royong kita jangan
hilangkan yang namanya pluralisme yaitu meskipun berbeda agama, suku, ras, golongan,
dan bahasa bukanlah suatu halangan untuk kita melakukan kegiatan seperting
gotong-royong
E. Penutup
Kesimpulan
Semangat
bhineka tunggal ika sangat untuk memperkokokh persatuan indonesia merupakan
syarat terpenting untuk menjadikan indonesia yang kaya akan potensi dan tidak
dipandang sebeleh mata oleh bangsa lain.jika bhineka benar-benar diterapkan
dalam nyata kehidupan sehari-hari oleh masyarakat indonesia keragaman
masyarakat dan budayanya justru menjadi nilai lebih di mata dunia sekaligus
menjadi negara yang disegani karena integrtas bangsanya. Seperti kata orang
bijak: bersatu kita teguhbercerai kta runtuh, sebuah pepatah yang mutlak
kebenaranya.
Saran
Semakin hari ke hari
kebhinekaan didalam diri setiap bangsa makin pudar entah itu di akibatkan oleh
zaman atau ketidak peduliannya terhadap negara ini jadi kita sebagai warga
negar tumbuhkanlah sifat bhineka tunggal ika atau dalam perbedaan ras, suku
golongan dan bahasa yaitu dengan melakukan goton-royong atau dalam kegiatan
sehari-hari
Daftar Pustaka
Buku
:
Chomsatun, (2014). Pendidikan
Kewarganegaraan.Yogyakarta: ANDI OFFSET
Hardiman,
F.B.(2002). Kewargaan multikultur.jakarta:LP3ES.
Kaelan, (2014). Pendidkan Pancasila. Yogyakarta: PARADIGMA.
Kusumohamidjojo, B.(2000). Kebhinnekaan Masyarakat Indonesia. Jakarta: Grasindo.
Pursika, I nyoman.(2009). harmoni antara pluralism dan monoisme.singaraja.
Rizal mustansyir. (1995). Bhinneka tunggal ika dalam
perspektiffilsafat analitik.yogyakarta.
Setyani, Turinda
Indah.(2009). Bhinneka Tunggal Ika
Sebagai Pembentuk Jati Diri Bangsa.
Komentar
Posting Komentar